Rabu, 31 Desember 2014

Psikologi Positif

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dahlan Iskan – Orang Miskin Yang Jadi Raja Media dan Menteri BUMN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh83hfhhCq_E-E9nxd0guMeZtKtIPWLB48b3KjU_0rux_OAyTmv7M78maToIS5WKcVX3hewt9kZnz0_kMx3wcH85J1duDBvRDwbq3Oc9_EtA5KCWno6ZM0nlnwcCnQ2NzFyoKFJt1r49Jpa/s236/Biografi+Orang+Sukses+-+Biografi+Tokoh+Dunia+-+Biografi+Dahlan+Iskan.jpg
Dahlan Iskan
Dahlan Iskan dilahirkan di Magetan Jawa Timur, tepatnya di desa Kebun Dalam Tegalarum, Kecamatan Bando, Magetan, Jawa Timur pada tahun 1951. Dahlan Iskan tidak pernah tahu tepatnya tanggal dan bulan ia dilahirkan, sampai saat ini tanggal yang ia gunakan sebagai tanggal lahir adalah karangannya sendiri. Ia menggunakan tanggal 17 Agustus 1951 sebagai hari kelahirannya karena tanggal itu tepat hari kemerdekaan Indonesia sehingga mudah diingat. Selain itu mungkin ia juga ingin tersemangati dengan tanggal itu seperti semangat para pejuang tahun 45.
Orang tua Dahlan Iskan bukanlah orang kaya, bahkan sangat miskin sekali. Dahlan dan saudara-saudaranya terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Kehidupan telah menempa Dahlan kecil menjadi pribadi yang tangguh. Sering ia dan saudaranya merasa perih di perut karena menahan rasa lapar, ia belitkan sarung di perutnya. Kemiskinan bukan berarti harus meminta-minta untuk dikasihani melainkan harus dihadapi dengan bekerja dan berusaha. Ayah Dahlan pernah berkata “ Kemiskinan yang dijalani dengan tepat akan mematangkan jiwa”. Begitulah prinsip keluarga Dahlan.
Suatu saat ibu Dahlan terserang penyakit yang membuat perutnya membesar. Karena orang desa dan tak punya biaya, mereka tak tahu itu penyakit apa. Akhirnya ibu Dahlan meninggal dunia. Ketika dewasa Dahlan baru tahu bahwa penyakit ibunya itu adalah sejenis kista yang dengan operasi sederhana bisa sembuh. Jika Dahlan mengingat itu, kecewa hatinya. Saat itulah Dahlan bertekad menjadi orang pandai, kaya dan sukses. Agar tidak terjadi lagi hal seperti itu di kehidupannya.

Dahlan Iskan adalah salah satu putera terbaik Indonesia. Beliau dikenal masyarakat karena keberhasilannya dalam memimpin surat kabar Jawa Pos yang awalnya hanya koran daerah yang hampir gulung tikar menjadi koran nasional dengan penjualan yang sangat fantastis. Saat ini Dahlan Iskan menjabat menjadi menteri BUMN menggantikan Mustafa Abubakar.
Martin E. P. Seligman mengemukakan teorinya tentang positive psychology. Seligman mengkritik pendekatan kepribadian yang hanya focus kepada abnormallitas, kelemahan, dan juga motivasi negatif. Dalam positive psychology, Seligman memaparkan tentang kebahagiaan, keunggulan, dan fungsi manusia yang optimal.


Dalam teori ini juga, ada yang disebut happy personality (subjecctie well-being atau life satisfaction) yang meliputi evaluasi kognitif kualitas pengalaman hidup seseorang dan kepemilikan yang berdampak positif (McGregor & Little, 1998).
Ada beberapa faktor dalam happy personality, yaitu:
       a.       Demographic factors
Salah satu faktor yang mempengaruhi kebahagiaan adalah uang. Memang banyak yang bilang kalau uang itu tidak bisa membeli kebahagiaan. Namun, ketidakadaan uang juga bisa membuat kita tidak bahagia. Selain uang, kesehatan juga bisa berhubungan dengan kebahagiaan. Kalau orang tidak sehat (sakit) bisa membuat kita merasa tidak senang.
       b.      Personality factors
Kepribadian kita juga bisa berhubugan dengan happy personality, terutama dalam Big Five factors. Ada beberapa studi yang mengatakan bahwa orang yang memiliki nilai rendah dalam neuroticism dan  tinggi dalam extraversion dan conscientiousness memiliki nilai yang tinggi juga dalam subjective well-being

Ada 6  variabel yang berhubungan dengan happy personality, yaitu:
    1.  Repressive-defensiveness
Informasi bawah sadar dalam menghindari ancaman yang mengakibatkan menyangkal pengalaman negatif dan emosi hubungan negatif dengan pengalaman mereka; skor seseorang yang lebih rendah pada faktor ini, semakin tinggi subjective well-being mereka.
     2.      Trust
Atribusi seseorang yang menjadi motif bagi orang lain,orang yang mendapat skor tinggi pada trust cenderung membuat atribusi optimis dan mendapatkan life satisfaction yang lebih besar.
     3.      Internal locus of control and desire for control
Keyakinan dan keinginan untuk mengontrol kehidupan seseorang, skor seseorang tinggi pada faktor-faktor ini, disana semakin tinggi subjective well-being.
     4.      Hardiness
Kecenderungan untuk meminimalkan efek dari peristiwa stres dari  adaptasi dengan mengevaluasi mereka dalam hal optimis.
     5.      Emotional stability and positive affect
Bebas dari neurosis dan suasana hati negatif, perasaan, dan emosi, kondisi ini berkorelasi positif dengan subjective well-being.
     6.      Self-esteem
Orang-orang yang merasa nyaman dengan dirinya memiliki skor tinggi dalam subjective well-being

Nah apa sih hubungan antara Dahlan Iskan dengan Positif Psikologi? disini saya akan membahasnya. 
Pada teori psikologi positif tampak bahwa Dahlan  Iskan mengalami peningkatan kualitas hidup dimana yang pada awalnya ia hanyalah naka yang sangat miskin kemudian tumbuh menjadi anak yang memiliki tekat dan keinginan yang kuat untuk mengubah nasibnya sehingga ia dapat mencapai kesuksesan seperti sekarang ini yang disebut juga dengan Happy Personality.

Salah satu faktor dari happy personality adalah Demographic factors dimana salah satu kebagiaan dipengaruhi oleh uang. Dahlan Iskan kecil mengalami kesulitan hidup dan juga kehilangan ibunya akibat penyakit kista, pada saat itu Dahlan kecil memutuskan untuk menjadi orang yang sukses dan kaya (Repressive-defensiveness).

Pada saat awal karir dahlan juga mengalami beberapa kendala dan juga hambatan salah satunya ketika ia bekerja di salah satu surat kabar yaitu Jawa Post dimana pada saat itu surqat kabar tersebut mengalami kebangkrutan dan terncam untuk gulung tikar. Dahlan juga mengubah pemikiran orang lain yang terbiasa untuk membaca koran pada sore hari dimana semua orang sudah bersantai menjadi di pagi hari. Dahlan percaya dengan menerbitkan koran pada pagi hari orang akan lebih cepat mendapat berita dan juga lebih cepat tahu apa yang terjadi (Internal locus of control and desire for control).

Semoga apa yang saya paparkan dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Wassalam.

Sumber:
-Ref: Wikipedia, kompas.com, ramadhani09.blogspot.com, blog.binder724studio.com.
Compton,W.,C.(2005).Introduction to positive Psychology.USA:Thomson Wadsworth
Schultz dan Schultz.2005.Theories of Personality

Tidak ada komentar:

Posting Komentar